ENGKAU puja bunga di taman
Engkau terpesona dengan keindahannya
Engkau tulis di dalam sajak-sajakmu
Hingga lupa engkau dengan Tuhan
Bukankah dia akan layu kemudian jatuh ke bumi
ia tidak berguna lagi
Engkau puja perempuan,
engkau lukis dengan kata-kata
Hingga lalai dengan Tuhan
Bukankah dia akan tua bangka
Atau adakalanya dia tidak setia
yang akan mengecewakan engkau
Engkau kagum dan puja awan
yang berarak dan beralih
Engkau gambarkan dengan bahasa yang indah
Hingga lupa kewajipan kepada Tuhan
Padahal awan boleh hilang
Engkau terpesona dengan keindahannya
Engkau tulis di dalam sajak-sajakmu
Hingga lupa engkau dengan Tuhan
Bukankah dia akan layu kemudian jatuh ke bumi
ia tidak berguna lagi
Engkau puja perempuan,
engkau lukis dengan kata-kata
Hingga lalai dengan Tuhan
Bukankah dia akan tua bangka
Atau adakalanya dia tidak setia
yang akan mengecewakan engkau
Engkau kagum dan puja awan
yang berarak dan beralih
Engkau gambarkan dengan bahasa yang indah
Hingga lupa kewajipan kepada Tuhan
Padahal awan boleh hilang
Engkau berkhayal-khayal dengan gunung-ganang
Kemudian engkau ungkap di dalam syair-syairmu
Padahal kalau engkau dekat
Ia adakalanya menakutkan, membencikan,
menjemukan dan memayahkan
Entah apa-apa lagi yang engkau berkhayal
dengan hal yang ada di dunia ini
Hingga engkau berfoya-foya
dan menghabiskan masa
Lupa Tuhan, lupa agama,
lupa Hari Pembalasan
Sedangkan semua itu akan binasa
Padahal kalau mata hatimu hidup jiwamu celik
Engkau puja Tuhan, engkau besarkan Dia
Seterusnya engkau cintakan Dia
dan engkau jadikan Dia idolamu
Tuhan adalah kekal, Ia adalah pembela
Dia adalah sumber segala-galanya
Inikan lebih menguntungkan engkau
Kerja engkau tidak sia-sia
Untungnya hingga ke Syurga
Kemudian engkau ungkap di dalam syair-syairmu
Padahal kalau engkau dekat
Ia adakalanya menakutkan, membencikan,
menjemukan dan memayahkan
Entah apa-apa lagi yang engkau berkhayal
dengan hal yang ada di dunia ini
Hingga engkau berfoya-foya
dan menghabiskan masa
Lupa Tuhan, lupa agama,
lupa Hari Pembalasan
Sedangkan semua itu akan binasa
Padahal kalau mata hatimu hidup jiwamu celik
Engkau puja Tuhan, engkau besarkan Dia
Seterusnya engkau cintakan Dia
dan engkau jadikan Dia idolamu
Tuhan adalah kekal, Ia adalah pembela
Dia adalah sumber segala-galanya
Inikan lebih menguntungkan engkau
Kerja engkau tidak sia-sia
Untungnya hingga ke Syurga
Tiada ulasan:
Catat Ulasan